Jumat, 29 Januari 2010

24 Sauh, Antologi Cerpen dan Puisi Wanita

Sebuah kumpulan cerpen dan puisi yang inspiratif. Berkisah tentang cinta dan kehidupan. Ditulis oleh 24 wanita dari kelompok penulis Tinta Wanita.
 Mereka adalah: Agnes A. Majestika, Apri Swan Awanti, Ariana Pegg, Dewi Motik Pramono, Dewi Yanthi Razalie, Dharmawati Tst, Eva Budiastuti, Fitryan G. Dennis, Happy Salma, Herlina Mustikasari, Ida Ahdiah, Lutik Siswani Alibasyah, Maria A. Sardjono, Olga Emery Batti, Sadrah Prihatin Rianto, Sanie B. Kuncoro, Tika Wisnu, Tjut Irda Kande, Tuti Nonka, Weni Suryandari, Widyawati Puspita Dewi, Winny Gunarti, Yessy Gusman, dan Zeventina Octaviani.
Sebuah buku yang akan memperkaya khasanah bacaan kita. Setiap cerita dan puisi yang disajikan dalam buku ini mampu meninggalkan kesan mendalam, dan membuat siapa pun tak ingin berhenti membacanya hingga lembaran terakhir.

Kata Pengantar:
Linda Amalia Sari Gumelar, S.IP
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia

Lahirnya buku ”ANTOLOGI CERPEN DAN PUISI WANITA” ini saya harapkan dapat memberikan motivasi dan membangkitkan semangat perempuan Indonesia untuk berkarya menunjukkan apresiasi, ekspresi dan imajinasinya, khususnya di dunia sastra. Melalui tulisannya perempuan Indonesia telah mengekspresikan buah pikiran dan ide-ide positif yang dapat memberikan dukungan dan energi positif bagi kemajuan bagsa melalui karya sastra. Ke-24 perempuan yang telah mengekspresikan karyanya dalam buku ini telah membuktikan bahwa mereka telah diberikan anugerah yang luar biasa dari Tuhan YME berupa bakat dan talenta yang bermanfaat bagi orang-orang di sekelilingnya.
Buku Antologi ini telah masuk dalam Rekor MURI, sebagai Buku Antologi Cerpen dan Puisi yang ditulis oleh perempuan dari berbagai profesi terbanyak.

Penulis Komunitas Tinta Wanita
Penerbit Essensi-Erlangga
Cetakan I, Februari 2010.

2 komentar:

  1. Salut dengan karya 24 Sauh ini. mbak... Semoga memperkaya khasanah di negeri kita.... :)

    BalasHapus

Makna Pandangan atau Tatapan (The Gaze) dalam Budaya Visual

Pernah dilihatin orang nggak?  Terus kita suka bilang, "Apaan lu lihat-lihat?" Gitu, kan? Jangan keliru berucap. Yakin dia se...