Penonton setia dan penggemar fanatik serial televisi
“MacGyver” di tahun 1985-1992 barangkali dipenuhi harap-harap cemas ketika
akhirnya serial “New MacGyver” diproduksi dan tayang di jaringan televisi di Amerika dan
negara-negara lain di dunia, termasuk di Indonesia (lewat saluran AXN). Kerinduan pada karakter
MacGyver yang diperankan oleh Richard Dean Anderson seyogyanya dapat terobati setelah lebih dari 20 tahun menanti kembalinya
kisah petualangan dan aksi sang agen rahasia Angus MacGyver.
Sebagai tontonan mengasyikan di tahun itu, rasa kangen terhadap karakter MacGyver yang diciptakan
oleh Lee Davis Zlotoff ini bukan tanpa alasan. Setiap kali menyaksikan akting
MacGyver, penonton seperti diajak untuk memahami pesan-pesan kemanusiaan melalui
kepribadian seorang agen rahasia yang juga seorang ilmuwan, mantan teknisi di Perang Vietnam.
MacGyver divisualisasikan memiliki kepribadian yang sederhana,
berhati lembut, tidak suka menggunakan kekerasan, apalagi senjata api. Dia juga
seorang pekerja keras, setia, gemar menolong, dan meskipun punya wajah yang
tampan, dia selalu bersikap sopan pada wanita, alias bukan playboy. Terlebih
lagi, dengan kecerdasannya di bidang ilmu pengetahuan alam, dia sigap mencari
solusi untuk menghadapi problem-problem yang sulit hanya dengan menggunakan peralatan
pisau tentara serbaguna (diistilahkan Swiss Army Knife) dan benda-benda yang
ada di sekitarnya. Pikirannya menjadi senjatanya yang utama. Dia seolah membawa
pesan pada penonton, bahwa tidak ada benda yang tidak berguna, jangan
menganggap remeh apa pun, karena hal-hal kecil dapat menghasilkan manfaat yang
besar.
Sumber Foto: http://celebritywc.com/images/richard-dean-anderson-15.jpg dan http://www.cbs.com/shows/macgyver/ |
Karakter MacGyver yang ditayangkan selama 7 musim
telah berhasil menghadirkan tontonan film yang menghibur, mencerdaskan,
membangun persepsi yang positif, sekaligus menyentuh hati para penontonnya. Serial
ini bahkan telah diangkat sebagai film pada tahun 1994 dalam dua judul, yaitu: MacGyver: Lost Treasure of Atlantis dan MacGyver: Trail to Doomsday. Penciptaan karakter MacGyver yang anti-kekerasan tersebut, telah berhasil menjadi
sebuah inspirasi yang sulit dilupakan, karena umumnya film aksi masa kini
justru lebih banyak menghadirkan darah dan kebrutalan perilaku
manusia.
New
MacGyver kini memulai debutnya di bulan September 2016 dan ditayangkan
sebagai serial di CBS Television dan diperankan oleh Lucas Till, sosok lelaki
bertubuh ramping tegap, berwajah runcing, berambut pirang, dengan tampilan
sekilas mirip-mirip Richard Dean Anderson. Hanya saja MacGyver tidak lagi ke
mana-mana sendirian, tetapi ditemani rekannya Jack Dalton (diperankan George
Eads) yang juga gagah dan tampan. Selain
mereka berdua, masih ada tiga teman lainnya yang juga membantu, yaitu Wilt
Bozer (Justin Hires), Patricia Thornton (Sandrine Holt), dan Riley Davis
(Tristin Mays) yang ahli komputer, tentunya agar tontonan menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi yang makin canggih. Mereka menjadi sebuah tim taktis yang tetap
bekerja di Yayasan Phoenix di Los Angeles untuk membantu pemerintah Amerika
Serikat menyelesaikan masalah-masalah kejahatan di bawah departemen jasa
eksternal khusus.
Meskipun New
MacGyver tetap berusaha menampilkan gaya MacGyver lama melalui tuturan monolog MacGyver di setiap adegan,
dengan tambahan tampilan teks sebagai ensiklopedi tentang materi yang dipakai
MacGyver untuk mencipta alat-alat melalui benda-benda yang ada di sekelilingnya,
namun kepribadian MacGyver tidak lagi menjadi hal yang dominan. Dalam New MacGyver, penonton diajak untuk
mengenal dua karakter yang berbeda secara sekaligus melalui dialog-dialog yang
penuh canda.
Dalam situs CBS.com disebutkan bahwa New MacGyver
menjanjikan tontonan yang menyajikan
aksi, kesenangan, sekaligus kharisma dari karakter-karakternya. Apakah ini
dapat berhasil? Seri di musim pertama ini agaknya masih perlu dibuktikan. Tapi yang
jelas, kerinduan penonton terhadap karakter MacGyver
yang diperankan Richard Dean Anderson akan sulit tergantikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar