Bagi seorang dosen, melaksanakan kegiatan riset adalah
bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi. Tantangannya, dosen pun dituntut untuk selalu kreatif
mengembangkan gagasan melalui tulisan-tulisan ilmiah. Cara-cara untuk
merangsang kreativitas menulis ini di antaranya adalah harus aktif mengikuti call papers dalam seminar atau konferensi nasional maupun
internasional.
Saat saya masih menjadi mahasiswa S3 di Institut
Teknologi Bandung dulu, ada kewajiban untuk menerbitkan makalah dalam prosiding
dan jurnal, baik nasional maupun internasional. Kewajiban ini semula dirasakan
sangat berat, karena tidak mudah untuk menyelesaikan sebuah riset dan
menuliskannya dalam bentuk artikel ilmiah. Akan tetapi, dengan berjalannya
waktu, hal yang semula menjadi kewajiban
lantas berubah menjadi sebuah keasyikan. Bahkan setelah saya resmi menyandang gelar
Doktor, dorongan untuk terus
mengeluarkan gagasan ilmiah menjadi sebuah kebutuhan. Artinya, segala sesuatu yang
awalnya tidak biasa dan sulit menjadi hal yang menyenangkan secara akademik.
Kuncinya ternyata sederhana, yaitu meniatkan kesungguhan untuk memulai dan
tetap bersemangat untuk terus belajar.
Saya teringat sebuah ayat, “....dan apabila
dikatakan “Berdirilah kamu”, maka berdirilah kamu, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat...” (QS Al Mujaadilah:11)
Makna ayat ini baru saya pahami belakangan.
Alhamdulillah (itupun mungkin baru pemahaman yang sedikit). Akan tetapi, pengalaman
saya mengikuti berbagai konferensi nasional dan internasional, baik di dalam
maupun luar negeri, akhirnya berhasil mengantarkan salah satu artikel ilmiah saya yang
berjudul Understanding Visual Grammar On
The Stop Smoking Public Service Announcement: Analysis of Television Ad “Vocal
Cords Loss Due To Smoke” untuk meraih Best
Paper pada The 1st International
Conference of Vocational Higher Education (ICVHE) pada November 2016 lalu. Sebuah
Konferensi Internasional dari Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia
yang mengusung tema “Innovation on Vocational Higher Education”. Konferensi ini
sejak Juli telah menyeleksi ratusan makalah riset dan meloloskan 92 riset
terbaik dari berbagai universitas, baik di dalam dan luar negeri (Lihat: http://vokasi.ui.ac.id/r1/index.php/id/BeritaVokasi/229.)
Peneliti (baju hijau) bersama rekan-rekan Dosen Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta. |
Melalui tulisan ini, saya ingin sedikit berbagi, bahwa ada empat (4) hal yang memungkinkan sebuah artikel ilmiah berbasis riset dapat meraih “Best Paper” dalam Konferensi Nasional ataupun Internasional, yaitu:
1. Novelty
(Kebaruan), artinya artikel ilmiah harus menyajikan kebaruan dari objek yang diteliti maupun dalam
konteks pembahasannya berdasarkan teori yang digunakan.
2. Originality
(Orisinalitas), artinya objek yang diteliti merupakan karya orisinal, sebagai
gagasan ilmiah peneliti sendiri, dan belum pernah dibahas oleh peneliti lain.
3. Sistematically
(Sistematis), artinya pembahasan objek penelitian mampu disusun secara
sistematis dan mudah dipahami oleh semua kalangan, mulai dari latar belakang
masalah, tinjauan pustaka, metode atau pendekatan yang digunakan, teori yang
dijadikan acuan, serta temuan riset sebagai simpulan penelitian.
4. Relevant
(Relevan), artinya pembahasan objek penelitian relevan dengan penerapan dan perkembangan
ilmu pengetahuan saat ini, sekaligus dapat menjadi sumbangan pemikiran yang
berguna untuk pengembangan ilmu secara teoritis dan praktis.
Semoga bermanfaat. Salam edukasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar