Selasa, 07 April 2020

Teknik Analisis Film Menggunakan Prinsip Tata Bahasa Visual (Visual Grammar)


Suka nonton film?
Pada saat menonton film, apa sebenarnya yang kita tonton? Dan mengapa tontonan tersebut membuat penonton ikut terhanyut dengan adegan yang ditampilkan?

Daya tarik sebuah film adalah sebuah konstruksi, yaitu desain yang dibentuk dari elemen-elemen visual.  Di dalamnya ada sebuah tata bahasa visual yang mampu membentuk pesan atau merepresentasikan makna tertentu.

Apa yang dimaksud dengan Tata Bahasa Visual?
Christian Leborg (2006), menyebutkan 4 unsur penting di dalam Tata Bahasa Visual (Visual Grammar), yaitu:
1. Objek : Elemen dasar yang harus kita kerjakan. Bisa abstrak atau konkret
2. Struktur/Susunan : Pola yang terbentuk dari elemen dasar. Bisa abstrak atau konkret
3. Aktivitas : Proses yang dapat diwakili dengan elemen dan pola dasar
4. Relasi-Relasi : Hubungan antara objek, pola, dan proses. Itu adalah cara segala sesuatu dalam desain berhubungan satu sama lain dan dengan pemirsa

Tata Bahasa Visual dapat diterapkan pada produk-produk desain untuk media Televisi, Film, dan Video, di antaranya dengan mengolah aspek-aspek berikut:

1. Ukuran pengambilan gambar (Shot Sizes)
Wide Shot (WS)
- Kamera menyorot jauh
- Menangkap banyak hal
dalam adegan
- Memberikan tampilan tata letak adegan
- Membangun gambar
- Bisa menampilkan seluruh tubuh dan banyak karakter
Medium Shot (MS)
-  Kamera memperlihat bagian    kepala hingga pinggul
-  Menampilkan sebagian latar
-  Menampilkan satu atau interaksi dua karakter
Medium Close Up (MCU)
-    Penampilan klasik untuk wawancara.
-    Memperlihatkan kepala dan bahu
-    Cukup dapat menampilkan ekspresi wajah
Close Up (CU)
-   Lebih dekat menampilkan ekspresi wajah, lebih dramatis, lebih intim
-   Tidak membutuhkan banyak  editing
Extreme Close Up (ECU)
-   Menampilkan detail
-   Fokus pada subjek, seperti pada matanya, tangannya, bibirnya

2. Pembingkaian ruang visual (Framing)
Aturan per tiga  (The Rule of Thirds):  mengkomposisikan gambar ke dalam per tiga grid imajiner, baik secara vertical maupun horisontal
Framing Kiri (left) : Melihat ke arah kamera atau tidak melihat ke arah kamera
Framing Tengah (center)
Framing Kanan (right)
Full Frame: Gambar penuh, atau gambar berada di sisi kiri dan kanan

3. Efek pengambilan gambar (Shooting for Impact)
Dua hal penting yang perlu dipertimbangkan (White, 2009):
Jarak dan perspektif (distance and perspective), yaitu adegan atau peristiwa di dalam scene digambarkan dengan kualitas jarak dan perspektif. Gambar dapat tampil kuat dan menarik dengan latar depan yang jelas, dalam jarak menengah, dan perspektif jauh.
Fokus perhatian ( focus of attention), yaitu adegan atau peristiwa yang penting harus menjadi fokus perhatian. Pastikan adegan atau peristiwa utama dapat dilihat.

Pada efek pengambilan gambar, tampilan ruang visual dapat  dilihat berdasarkan perspektif ruang (Block, 2008):
One-Point Perspective, yaitu Penonton diajak untuk mengarahkan pandangannya pada satu titik habis perspektif  (vanishing point= VP).
Two-Point perspective, yaitu tipe tampilan dengan dua titik habis perspektif (VP).
Three-Point Perspective, yaitu tipe tampilan dengan tiga titik habis perspektif (VP), umumnya latar dalam perspektif dari atas atau dari bawah objek tontonan, serta dari kiri dan  kanan objek.

4. Sekuen (Sequences)
Sekuen (Sequences) adalah: Scene-scene yang disusun menjadi satu kesatuan, menjadi suatu kejadian utuh. Sekuen memperlihatkan kejadian aksi pada layar dari beberapa pengambilan gambar yang berbeda.  Misalnya:   Seorang lelaki mencopet -lelaki itu lari ke atas jembatan - Orang-orang lari mengejar sang pencopet
Sekuen terdiri dari: Scene-scene pendahuluan - Scene-scene tengah - Scene-scene akhir. Tujuan dari alurnya adalah membangun rasa keterlibatan penonton terhadap tontonan


Berikut adalah sebuah Film Pendek berjudul "Perspektif Terbalik", film yang meraih predikat BEST MOVIES HELLOFEST 2014. https://www.youtube.com/watch?v=MWQuQn8d1S8 Film ini menerapkan keempat aspek di dalam pengolahan tata bahasa visual yang melibatkan unsur objek, struktur, aktivitas, dan relasi.

Silakan dianalisis:
1. Pada ukuran pengambilan gambar, terdapat shot sizes apa saja, dan jelaskan adegan apa.
2. Pada pembingkaian ruang visual, menggunakan framing apa, dan jelaskan adegan apa.
3. Pada efek pengambilan gambar, menggunakan perspektif apa, dan jelaskan adegan apa
4. Pada sekuen, jelaskan adegan apa yang termasuk scene pendahuluan, tengah, dan akhir.

Hasil analisis diketik dalam format Word A4, Time New Roman, 1 spasi, dan dikirim ke email: winnygw@yahoo.com, paling lambat hari Minggu, tanggal 12 April 2020. Tugas analisis ini untuk penilaian UTS MK Desain dan Media. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makna Pandangan atau Tatapan (The Gaze) dalam Budaya Visual

Pernah dilihatin orang nggak?  Terus kita suka bilang, "Apaan lu lihat-lihat?" Gitu, kan? Jangan keliru berucap. Yakin dia se...